Vici (bagian 2)

on 10:52 PM

Panitia membuka mulutnya (mungkin) untuk yang terakhir kalinya (di panggung itu, bukan di dunia ini), “Juara 1, SMP… (ya iyalah SMP [Retta]) Negeri (berdirilah aku [sebagian besar kontestan dari Slank])” Waktu serasa berhenti, jantungku berdegup kencang, seperti Dominic Howard (Muse) yang main drum di lagu Assassin. Aku sudah berpikir kalo tak mungkin kita menang di sini, minimal masuk juara lah. Sudah hilang mimpi menang tersebut dari angan-anganku. Aku tidak membayangkan menang lagi waktu itu. Yang kudengar hanya degup jantungku.

(Rasanya) Waktu berjalan kembali ketika beliau (panitia) membuka mulutnya dan mengucapkan dengan keras dan kencang “1 PAMULANG.” Serentak, tiba-tiba, tak terduga, rombongan Slank bersorak dengan keras dan melompat dari tempat duduknya (bahkan Pak Minar juga lho!). Aku menyalurkan energi dari rasa senang yang berlebihan itu dengan melakukan berbagai gaya yang menunjukkan orang senang. Biarlah saya dilihat orang lain, yang penting menang!


Waktu MC menyebutkan “Perwakilan dari masing-masing pemenang harap maju ke panggung,” tak sungkan, tanpa lirik-lirik (walaupun sempet sekali lirik ke kiri dan mendengar “Kuka aja!”), ku berlari menuruni tangga dengan sangat tergesa-gesa, mengucapkan permisi pada orang-orang yang duduk di tangga, dan berlari lagi (mumpung lantainya datar), menaiki tangga panggung dua-dua (walaupun cuma lima, dengan dua langkah pun teratasi), dan berhenti di samping sang MC. Nafasku tersengal-sengal. Walaupun begitu, hatiku sangat senang, karena bisa mengalahkan banyak sekolah yang berasal dari Jabodetabekkar (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kerawang).

(logat batak on) Naik pula juara-juara yang lain. Cewek pula. Ketika dia naik, bah, disalaminya aku dan diucapkannya “Selamat.” Refleks, kusambut salamannya itu, walaupun agak kurang PD aku karena tanganku agak licin akibat berkeringat (logat batak off). Naik pula juara-juara yang lain, kali ini dari SMA.

Ada satu kakak SMA yang mengucapkan selamat padaku dan berkata, “Kakak kelasmu ada juga di atas.” Mungkin maksudnya alumni Slank, kupikir. Datang lagi pemenang-pemenang yang lain. Setelah semuanya lengkap, datanglah tukang foto memotreti kami dengan blitz yang bercahaya silau. Datang pula orang yang tak jelas asal usulnya untuk menyalami para juara. Setelah itu kami berfoto ria.

Ada satu kejadian agak lucu, yaitu pas Ajie yang berubah profesi jadi tukang foto turun untuk mengambil gambarku, yang ditemani oleh Reffy dan Bobby. Ketika ia sampai di depan panggung, ia berkata, “Kuk, baterainya abis!” (logat batak on lagi) Kagetlah aku. Kuberbisik padanya (logat batak off), “Kamu beli dulu baterai Alkaline, pake dulu uang siapa kek. Mini market ada di sana, keluar pintu B1, belok kanan, terus lurus. Cepetan!” Pergilah dia membeli baterai.

Dari panggung, kuberlari lagi menuju teman-temanku yang menunggu di atas. Ketika kusampai, mereka (cuma sebagian) menyambutku dengan sangat gembira dan semangat. Cindy dan Lutfi melakukan tos dengan ku. Ingin ku melakukannya dengan Retta, tapi malu ah! Setelah itu, seperti biasa, mengumpulkan tangan dan berteriak, “SMPN 1 Pamulang...” dan (apa sih istilahnya, susah dijelasin). Kita pun berfoto ria sebagai kenang-kenangan.


(FOR THE LAST TIME)
THE END
(MAYBE) TO BE CONTINUED

2 comments:

Unknown said...

Wah Selamat ya Kuka, Ini baru namanya Kharisar Kahfi, Ngak nyangka skrg udah gede dan jenius. Sip maju terus pantang mundur ya.. semoga jadi lebih baik dari Mas Yudi nantinya. Sekolah yang tinggi dan tuntut ilmu yang banyak. Selamat ya.. Selamat.. Mas Yudi Bangga Sekali Loh...

Unknown said...

Di tunggu Mas Yudi di Jepang ya.. Mudah2an Kuka bisa sekolah di Luar Negeri juga nantinya dan dapat beasiswa seperti Mas Yudi.. Sip.. Gambate ne.. Selamat Berjuang dan Belajar ya... Jangan lupa kenalin Mas Yudi ama Retta ya... he.. he.. he..