Selamat Lebaran 1429H!

on 5:38 AM

Kepada seluruh pembaca blog ini,

saya mengucapkan Selamat Hari Lebaran 1429 H! Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin! Saya mohon maaf atas segala kesalahan yang telah saya perbuat, entah yang saya sadari maupun tidak, entah itu langsung ataupun tidak langsung (lewat blog misalnya). Saya juga mohon maaf seandainya ada tulisan di blog ini yang menyinggung perasaan anda.
Terima kasih atas perhatiannya!

Salam hangat,
Kharishar "Sherlock" Kahfi Read More..

Buka Puasa Bersama KOMIT

on 5:23 AM

Hari Sabtu, tanggal 20 September 2008 KOMIT (telah, bukan akan) mengadakan acara tradisi di bulan Ramadhan, yaitu buka puasa bersama.

Jika ditelusuri, acaranya sudah dimulai sejak pagi, yaitu jam 8, karena KOMIT mengadakan pelatihan rutinnya terlebih dahulu. Setelah pelatihan rutin, acara bebas pun di mulai. Masalahnya, acara bebasnya dimuali dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore, dari pagi sampe sore. Aneh gak tuh? :D

Kegiatan (atau apalah namanya) yang kebanyakan kita (kita?!! kami!) lakukan pada acara bebas itu adalah mengobrol sesama anggota KOMIT dan beberapa rekan seperjuangan SLANK yang bisa kita temukan (alah bahasanya), seperti rekan-rekan yang ikut ekskul taekwondo dan ROHIS, yang cukup nyebelin karena belum membayar utangnya berupa Mie Ayam (alah).

Kami juga mengadakan Shalat Ashar Berjamaah (itu mah kewajiban kali). Setelah shalat, mengobrol dilanjutkan kembali, tetapi diselingi dengan acara persiapan untuk buka puasa.

Setelah segala sesuatunya direncanakan, berangkatlah Ajie dan Reffy (para tetua KOMIT) untuk membeli segala sesuatu yang sudah direncanakan terlebih dahulu tersebut. Nah, di sini, cobaan yang kami hadapi semakin berat, karena mereka belum datang ketika acara TV yang sangat Kuka sukai (yaitu adzan maghrib ^_^) sudah mulai. Akhirnya, kami dengan sedikit kesal menunggu dua tetua KOMIT tersebut.

Setelah kurang lebih 2-3 menit, para tetua tersebut datang, disambut oleh Naufal (atau yang akrab disapa Bopal) dan Hafiz yang langsung merampok (alah) makanan dan minuman yang telah dua tetua tersebut beli. Kedatangan Hafiz, Bopal, Ajie, dan Reffy yang membawa makanan disambut dengan sangat meriah, terutama oleh Kuka dan Rezon (apalagi Rezon), yang sudah mengeluh lapar dari sejak siang hari.

Setelah membaca do'a bersama-sama (bukan do'a bersama-sama deng, do'a buka puasa), kami menyedot (pakai sedotan ya) Teh Poci yang dingin dan manis, idaman setiap orang yang berpuasa (kayaknya sih). Setelah itu, dilanjutkan dengan Shalat Maghrib Berjamaah, dan menyantap makanan (nasi goreng bungkus) yang sudah diidam-idamkan.

Oh ya, ada satu kejadian aneh ketika acara ini berlangsung, yaitu ketika kami makan Nasi Goreng.

Pada saat makan, kami semua tidak bisa tenang, berisik, ribut ketawa terus. Sampai pada suatu saat, Hafiz dan Kuka menemukan suatu hal yang aneh, yaitu sebuah bunyi (sebuah?). Bunyi tersebut seperti bunyi orang berbisik atau bunyi parfum yang disemprotkan (sstt. kayak gitulah kurang lebih bunyinya). Ketika kita menengok ke arah datangnya suara, kami tidak bisa melihat siapapun (atau apapun) yang bisa menumbulkan bunyi tersebut.

Sekejap, tubuhku dihinggapi oleh rasa heran sekaligus takut, mengingat beberapa waktu yang lalu di sekolahku terjadi sebuah kasus yang aneh, yang berhubungan dengan okultisme (yang bukan merupakan keahlian Sherlock Holmes). Sampai sekarang aku masih merasa heran dengan suara itu. Read More..

Another Bad Day

on 3:14 PM

Hari ini adalah hari pertama dari First Battle of Test, alias mid test semester ganjil. Hari ini penuh warna, cuma warnanya warna gelap, so suasana jadi suram. Mau tau kenapa?

Hari ini, dari awal (dari pagi maksudnya) aja udah gak enak. Pasalnya, aku harus berkutat dengan soal-soal yang ribet dan memusingkan. Untung, hari ini ada pelajaran kesukaanku, IPS. Masalahnya, ada pelajaran yang sangat aku tidak sukai, yaitu Matematika.

Sebelum pulang sekolah, aku membereskan barang-barang yang tercecer di atas meja. nah, pada saat itu, kesengsaraanku dimulai. Aku menyadari bahwa topiku tidak berada di atas mejaku, melainkan hilang entah ke mana. Aku mencarinya ke mana-mana, tapi tetap tidak kutemukan. So, aku menelusuri ingatanku. Tapi, saat itu, ingatanku sedang tidak aktif, alias lagi malas bekerja, alias susah nginget (bilang gitu aja susah amat).

Nah, mulai lah kutelusuri jejakku sejak tadi pagi. Mulai dari gerbang sekolah sampe kelas. Masih belum kutemukan juga. Akhirnya, aku menyerah mencarinya. Mungkin memang sudah nasib (alah, nasibnya buruk amat).

Mulailah aku mengurusi pekerjaanku, urusan mading. Masalahnya, ada banyak orang, tapi gak ada yang mau bantu sedikitpun. Apalagi Hafiz, yang mengaku sebagai pihak Yudikatif (yang bertugas mengawasi pelaksanaan undang-undang). Sialan gak tuh?

Setelah capek dan tugas selesai, aku ke bawah untuk menempelkannya pada mading. Sempat dikerjain sama Hafiz dan anak-anak gak jelas yang berada di sekitarku pada saat itu. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih 30 menit, aku pulang. \

Di tengah jalan (tengah perjalanan, bukan betulan tengah jalan), aku ingat kalo aku mau mengisi pulsaku. Nah, kulihat dompetku untuk mengambil uang yang telah kusiapkan. Dan ternyata, yang kutemukan adalah bukan apa-apa, alias gak nemuin apa-apa, alias uangnya hilang! Panik, aku duduk dan mengorek-ngorek tas. Tapi percuma saja, aku tidak menemukan apa-apa. Baik topi maupun uang, semua hilang.

Padahal, tadinya aku sempet seneng, soalnya aku berhasil ngerjain 15 soal IPS dalam waktu yang tergolong singkat (alah, sombong amat ya. he..he..he..). Tapi, ternyata, aku harus mendapatkan nasib buruk ini. Read More..

Bad Day

on 4:48 AM

Kejadian ini terjadi tanggal 11 Sepember 2008, ketika masih puasa. Based on true story.

Seperti biasa, aku pulang terlambat dari sekolah, karena ngobrol dan menunggu Watson yang katanya mau bikin karya dan main (alah). Akhirnya, aku baru pulang (bersama Wiggins) dari sekolah jam 3 sore.

Ketika sampai di rumah, aku kaget. Mobil yang biasanya diparkir di car port hilang entah ke mana. Aku langsung berpikir bahwa orang rumah pasti pada pergi semua. Langsung kumenghampiri pintu pagar rumahku.

Aku bisa masuk dengan mudah. Ketika kumencoba membuka pintu dapur, ternyata tidak bisa dibuka (Ah, masih wajar). Aku langsung pergi ke teras rumah dan mencoba membuka pintu depan.

Karena pintu depan juga terkunci, aku coba cari kuncinya di sebuah tempat rahasia, dan Alhamdulillah aku menemukan kuncinya. Kumasukkan kunci tersebut ke lubang kunci pintu depan. Inilah awal dari kesengsaraanku (alah).

Ternyata, badan kunci tersebut tidak bisa masuk sepenuhnya. Kucoba kuputar kunci tersebut, tidak ada yang berubah. Kuncinya tidak bisa masuk dan diputar. Aku membuat analisis bahwa di bagian lain lubang kunci ini masih ada kunci yang tergantung.

Aku terus mencoba, dan seluruh usahaku sia-sia. Akhirnya aku menyerah dan hanya menunggu orang rumah yang pergi entah ke mana. Aku tidur-tiduran di kursi yang ada di sana, nyanyi-nyanyi, mengkhayal, dll deh. Pokoknya aku melakukan banyak hal waktu nunggu (tapi gak makan sama minum ya).

Hal seperti ini telah terjadi padaku sebelumnya. Biasanya sih aku cuma nunggu selama 10-30 menit. Tapi waktu itu beda sekali.

10 menit kutunggu, belum pada datang juga. 30 menit kutunggu, masih belum datang. 1 jam kutunggu, masih belum juga. 1,5 jam kutunggu, belum datang! 2 jam (jam 5) kutunggu, belum datang! Setelah 2,5 jam menunggu, aku menjadi frustasi.

Setelah 2,5 jam, aku ngomel-ngomel sendiri. Ngomel-ngomel karena belum shalat lah, bisa buka di teras lah, gak bisa contact-contactan sama Irene Adler lah (^_^), dll.

Sesaat sebelum buka puasa, kemarahanku sudah mencapai puncak (bukan puncak bogor ya). Ternyata, aku harus buka puasa di teras depan. Saat itu, semua benda yang ada di sekitarku menjadi sasaran kemarahan. Mulai dari kunci sampai saputangan. Semua kusiksa (alah).

Tepat beberapa menit sebelum buka puasa, mobil Kijang biru bernomor polisi B 1055 GV alias mobilku datang dan berhenti di depan rumah. Aku langsung membukakan pintu pagar dengan sangat marah. Ketika ibuku turun dari mobil, aku tidak mengacuhkannya. Yang ada di pikiranku saat itu hanyalah buka puasa dengan teh manis hangat, makanan, dan Irene Adler (^_^). Read More..

Karya Photoshop (terbaru)

on 10:00 PM



Read More..

When Great Day Changed to Bad Day

on 4:31 AM

Hari Jum'at, 5 September 2008, adalah hari biasa, hari yang penuh dengan kegiatan dan aktifitas yang biasa. Mungkin sebagian besar orang berpikir seperti itu, tapi aku tidak. Why? Mau tau kenapa?

Awalnya, aku berpikir bahwa itu adalah hari yang sangat baik, karena aku menjalankan bisnis bersama Irene Adler. Aku tidak mempunyai firasat apa-apa tentang yang akan menimpaku pada siang harinya.

Ketika pulang sekolah, aku mengambil sepeda yang kuparkir di tempat parkir sepeda (ya iya lah, masa mau parkir di hangar pesawat). Ketika kumengambil sepedaku, aku menyadari bahwa sesuatu yang aneh terjadi pada sepedaku. Setelah kuperiksa, ternyata betul ada yang aneh pada sepedaku. Ban depannya kempes, kempes sama sekali. Padahal, bannya baru kupompa sehari sebelumnya.

Lantas, kumarah-marah karena ban itu. Akhirnya aku meminta izin pada Watson yang katanya mau menunggu di sekolah. Setelah itu, aku membawa sepedaku ke tempat Tambal Ban yang berada di dekat sekolahku.

Ketika sampai di sana, sang tukang tambal ban mengatakan bahwa banku sudah rusak, di bagian pentilnya. Ia menyuruhku untuk mengganti bannya, tapi tidak segera kuturuti karena aku tidak tahu tempat untuk mengganti banku yang rusak.

Akhirnya kubawa lagi sepedaku yang rusak itu ke tempat isi pulsa, karena memang aku sudah niat unutk isi pulsa hari itu. Setelah isi pulsa, aku kembali ke sekolah untuk menemui Watson yang katanya mau nungguin.

Setelah ketemu Watson, aku diajaknya untuk menemui Mary Morstan. Setelah beberapa lama, kami pun pulang dari sekolah. Kami semua mengambil jalan yang berbeda, karena memang rumah kami berada pada jalan yang berbeda.

Setelah berjalan beberapa lama (bukan beberapa tapi sangat lama!!!!), aku sampai di turunan yang terdapat di komplek perumahan tempat kutinggal. Kucoba kunaiki sepedaku yang bannya kempes itu, karena aku sudah kecapekan membawa sepedaku.

Ketika menuruni turunan tersebut, tiba-tiba, sepedaku tergelincir dan aku pun terlempar jatuh dari sepeda. Dan tidak hanya itu, aku juga terbawa oleh tasku yang sangat berat, yang menyebabkanku terseret jauh. Itu menyebabkanku mendapatkan luka di kedua lututku.

Kejadian ini memakan korban (casualties), yaitu:

1. Kedua Lututku
2. Sepedaku, yang akhirnya rusak berat
3. Celanaku, bagian lututnya rusak parah (bukan robek tapi bolong) Read More..

Peringatan 69 Tahun Perang Dunia II

on 6:31 AM

Tepat 69 tahun yang lalu, 1 September 1939, Jerman melancarkan serangan mendadak ke Polandia, tanpa pendeklarasian perang terlebih dahulu. Serangan tersebut adalah serangan pembuka perang terhebat dan terdahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah, Perang Dunia II.

Perang tersebut akan terus berlangsung hingga tanggal 2 September 1945, di mana pada akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Perang tersebut melibatkan banyak negara di dunia, dan terjadi di banyak tempat, antara lain Eropa, Pasifik, dan Afrika.

Marilah kita semua berdo'a, agar tidak terjadi hal serupa di masa yang akan datang.
Amin!! Read More..

Happy Fasting!!

on 6:30 AM

Kepada seluruh umat muslim (dan muslimah) yang membaca ini,

saya, Kharishar "Sherlock" Kahfi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa (kayak di tv aja). Semoga amal puasa kita tahun ini diterima oleh Allah SWT. Amin! Read More..