(Padahal baru di Bandung aja, tapi postingannya dibikin bersambung. Emangnya sepanjang apa sih?)
Lebaran hari pertama, yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008, kunikmati di Bandung, tempat nenek dari pihak Mama. Pagi harinya, aku bangun jam 5an, tapi biasalah, males-malesan dulu di tempat tidur. Setelah itu, mandi dan Shalat Subuh, kemudian pergi ke seberang jalan untuk melaksanakan Shalat Ied.
Setelah Shalat Ied, aku dan beberapa anggota keluarga besar pulang ke rumah. Di sini, terjadi hal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, papa bermaaf-maafan dengan yang ikut Shalat Ied sesaat setelah berdiri khotbah. Tapi, entah kenapa, papa tidak melakukan itu.
Setelah sekitar 5 menit berjalan, kami pun sampai di rumah. Di sini, kami mulai bermaaf-maafan dengan orang-orang yang ada di rumah, mama (yang gak ikut Shalat Ied), papa (yang ikut shalat), ua (gak tau mesti ditulis kayak gimana), sepupu-sepupu, dll.
Setelah puas bermaaf-maafan, aku langsung menuju sasaran yang telah kuliat-liat sejak lama, meja makan. Ada lontong (bukan ketupat), rendang, kari, ayam cobek, dan emping (alah). Waktu itu, aku makan dengan menerapkan sistem balas dendam (pasti ngerti kan maksudnya).
Setelah makan main coursenya (alah), dilanjutkan dengan dessert (lebai!!), yaitu es buah. Ibuku bertanya padaku ketika aku mengambil es buah, “Gak bosen sama es buah? Kan pas puasa bukanya pake es buah.” Aku hanya menjawab, “Nggak dong!” Lalu, kulahap es buahku dengan sangaaat lahap.
Setelah makan, mulailah berdatangan tetangga-tetangga yang tinggal di lingkungan rumah nenekku. Walaupun aku tidak mengenal siapa saja mereka, aku tetap bersalaman dengan mereka, dengan memberikan senyum yang semaksimal mungkin.
Jam 9an, datanglah beberapa orang dari pihak saudara, yaitu ua, sepupu, dan keponakan (yang lucuuu banget!). Setelah bersalaman dan bermaafan dengan mereka, kulanjutkan dengan memakan beberapa cemilan yang disediakan di atas meja (balas dendam!!)
Mulai saat itu, berdatanganlah saudara-saudara yang lain. Bersalaman sambil bermaafan adalah hal yang langsung kulakukan begitu bertemu dengan mereka.
Oh ya, hal yang menarik dari hari lebaran di Bandung, aku jadi seksi dokumentasi (lagi). Tapi untungnya aku sudah mempersiapkan berbagai hal untuk dokumentasi, mulai dari kamera (yang selalu kupakai), baterai (yang telah dicharge penuh), dan tripod (atau stand untuk kamera). Kami sekeluarga besar berfoto-foto dengan nenek/ibu (tergantung posisi kami sebagai apa, anak atau cucu) tercinta.
Hal menarik lainnya dari lebaran di Bandung adalah… (pasti tau kan). Kalo soal ini gak bakal kuceritain, karena pribadi!
Aku dan adikku sempat disuruh bermain musik. Aku memainkan biola, adikku memainkan keyboard, ditambah sepupuku yang nyanyi. Gara-gara dia, aku jadi gak bisa main di beberapa lagu! Tapi, lumayan lah, bisa main di depan saudara-saudara, walaupun cuma beberapa lagu.
Kami semua berkumpul (atau.. apalah namanya!) di rumah nenek/ibu (tergantung posisi kami) sampai sekitar pukul 1 siang. Dari sini, kami berniat (dan gak hanya niat, tapi juga dilaksanakan) untuk pergi ke tempat nenek dari sepupuku yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan kakekku (atau apa lah namanya. Pusing!)
TO BE CONTINUED
Sunday, October 12, 2008
0 comments:
Post a Comment