Hari Sabtu, tanggal 20 September 2008 KOMIT (telah, bukan akan) mengadakan acara tradisi di bulan Ramadhan, yaitu buka puasa bersama.
Jika ditelusuri, acaranya sudah dimulai sejak pagi, yaitu jam 8, karena KOMIT mengadakan pelatihan rutinnya terlebih dahulu. Setelah pelatihan rutin, acara bebas pun di mulai. Masalahnya, acara bebasnya dimuali dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore, dari pagi sampe sore. Aneh gak tuh? :D
Kegiatan (atau apalah namanya) yang kebanyakan kita (kita?!! kami!) lakukan pada acara bebas itu adalah mengobrol sesama anggota KOMIT dan beberapa rekan seperjuangan SLANK yang bisa kita temukan (alah bahasanya), seperti rekan-rekan yang ikut ekskul taekwondo dan ROHIS, yang cukup nyebelin karena belum membayar utangnya berupa Mie Ayam (alah).
Kami juga mengadakan Shalat Ashar Berjamaah (itu mah kewajiban kali). Setelah shalat, mengobrol dilanjutkan kembali, tetapi diselingi dengan acara persiapan untuk buka puasa.
Setelah segala sesuatunya direncanakan, berangkatlah Ajie dan Reffy (para tetua KOMIT) untuk membeli segala sesuatu yang sudah direncanakan terlebih dahulu tersebut. Nah, di sini, cobaan yang kami hadapi semakin berat, karena mereka belum datang ketika acara TV yang sangat Kuka sukai (yaitu adzan maghrib ^_^) sudah mulai. Akhirnya, kami dengan sedikit kesal menunggu dua tetua KOMIT tersebut.
Setelah kurang lebih 2-3 menit, para tetua tersebut datang, disambut oleh Naufal (atau yang akrab disapa Bopal) dan Hafiz yang langsung merampok (alah) makanan dan minuman yang telah dua tetua tersebut beli. Kedatangan Hafiz, Bopal, Ajie, dan Reffy yang membawa makanan disambut dengan sangat meriah, terutama oleh Kuka dan Rezon (apalagi Rezon), yang sudah mengeluh lapar dari sejak siang hari.
Setelah membaca do'a bersama-sama (bukan do'a bersama-sama deng, do'a buka puasa), kami menyedot (pakai sedotan ya) Teh Poci yang dingin dan manis, idaman setiap orang yang berpuasa (kayaknya sih). Setelah itu, dilanjutkan dengan Shalat Maghrib Berjamaah, dan menyantap makanan (nasi goreng bungkus) yang sudah diidam-idamkan.
Oh ya, ada satu kejadian aneh ketika acara ini berlangsung, yaitu ketika kami makan Nasi Goreng.
Pada saat makan, kami semua tidak bisa tenang, berisik, ribut ketawa terus. Sampai pada suatu saat, Hafiz dan Kuka menemukan suatu hal yang aneh, yaitu sebuah bunyi (sebuah?). Bunyi tersebut seperti bunyi orang berbisik atau bunyi parfum yang disemprotkan (sstt. kayak gitulah kurang lebih bunyinya). Ketika kita menengok ke arah datangnya suara, kami tidak bisa melihat siapapun (atau apapun) yang bisa menumbulkan bunyi tersebut.
Sekejap, tubuhku dihinggapi oleh rasa heran sekaligus takut, mengingat beberapa waktu yang lalu di sekolahku terjadi sebuah kasus yang aneh, yang berhubungan dengan okultisme (yang bukan merupakan keahlian Sherlock Holmes). Sampai sekarang aku masih merasa heran dengan suara itu.
0 comments:
Post a Comment