Belakangan ini, banyak terjadi hal-hal aneh di sekolahku. Sebenernya sih gak banyak, eh, banyak deng, eh nggak deng, eh... ah bingung! Pokoknya ada kejadian aneh deh!
Kejadian ini pertama kali (yang kutahu) terjadi pada hari Jum'at, 22 Agustus 2008. Ketika pulang dari Shalat Jum'at di masjid di sekolah, aku melihat banyak orang berkumpul di UKS. Tapi, karena aku sudah tidak sabar ingin memakai sepatu, aku langsung ke kelasku yang terletak di lantai 2.
Kebetulan, aku pulang sekolah lebih cepat hari itu. Karena tradisi keluarga yang turun temurun (alah bahasanya), aku tidak langsung pulang, tapi berkumpul dulu bersama rekan bisnisku.
Ketika sedang berkumpul, aku melihat teman-teman OSIS berkumpul mengelilingi seorang anak. And, suddenly, suasana menjadi sangat ramai. Ku bertanya pada salah satu teman OSIS. Ia menjawab bahwa ada yang kesurupan.
Aku seakan berada di atas perbatasan dua daerah, yaitu daerah percaya dan daerah tidak percaya. Tapi, karena naluri detektifku memaksaku, terpaksa aku mengunjungi TKP.
Ternyata, hal tersebut menjadi sangat rumit dan sulit dipecahkan. Akhirnya, aku menyerah dan tidak ikut turun tangan dalam kasus ini, karena okultisme bukan keahlianku. Aku memutuskan untuk melindungi Irene Adler-ku jika saja ada serangan-serangan lagi.
Aku pun memutuskan untuk pulang, karena kebosanan. Tapi, Watson, Lestrade, dan Gregson sibuk terlibat dalam kasus ini. Terpaksa, aku menunggu mereka. Nah, selagi menunggu itu, ku memanfaatkan kesempatan untuk mendekati sekaligus melindungi Irene Adler-ku, yang ternyata jauh dari ancaman apapun.
Setelah menunggu kebosanan selama kurang lebih satu jam kurang dikit, Watson, Lestrade, dan Gregson menghampiri Sherlock Holmes yang telah kebosanan. Kami pun memutuskan untuk pulang, aku ke Baker Street 221B, Watson pulang ke rumah istrinya, sedangkan Lestrade dan Gregson kembali ke rumah masing-masing.
Analisisku untuk kasus ini adalah para korban adalah tersangka, maksudnya mereka sengaja berpura-pura kesurupan. Tapi, itu hanyalah analisis, yang kutidak tau betul atau salah. Semoga aku menemukan petunjuk lagi menuju kebenaran.
0 comments:
Post a Comment