Tadi pagi (25 Agustus 2008), aku dan teman-teman satu sekolah mendapatkan berita yang agak menggembirakan. Sekolahku kedatangan murid pertukaran dari Jepang!
Ceritanya bermulai dari....
Pagi hari, bel berbunyi. Aku dan Prabudi pergi ke bawah (lapangan) untuk mengikuti upacara bendera. Ketika kami sedang mengobrol di lapangan, Prabudi melihat seorang anak yang memakai baju seragam yang lain daripada yang lain.
"Kuk, itu anak mana? Kayak seragam sekolah di Jepang," katanya.
"Iya juga sih. Eh, coba liat tulisan di baju di anak yang di belakangnya," jawabku.
Aku melihat sebuah tulisan yang berbunyi, Indonesia - Toyota Exchange Program 2008. Dari situ, otakku langsung mengambil kesimpulan, bahwa mereka berdua (ada dua orang soalnya) adalah murid pertukaran dari Jepang.
Akhirnya, kumenghampiri atasan di OSIS (ruth) dan Watson, yang kebetulan sedang mengobrol. Aku memberitahukan soal itu kepada mereka berdua. Lantas, Ruth langsung berlari ke arah mereka. Dan pada menit berikutnya, kulihat murid pertukaran tersebut sedang asyik bercakap-cakap dengan Ruth.
Upacara pun dimulai. Semua biasa-biasa saja, sampai sang pembina upacara (Pak Nana) memberitahukan bahwa kita kedatangan murid pertukaran. Suasana pun menjadi sangat ricuh.
Tapi, suasana ketika itu masih kalah, dibanding pada saat dua murid pertukaran tersebut disuruh untuk maju ke depan (podium). Mereka memperkenalkan diri dengan bahasa Indonesia yang tidak lancar. Dari sana kutahu nama mereka, yaitu:
1. Yuka, kelas 7
2. Yurie, kelas 9
Tapi itu bukan nama lengkapnya, karena ia mengucapkannya dengan tidak jelas dan penyakitku kambuh lagi.
0 comments:
Post a Comment