Hari ini, tanggal 1 Juni 2009, merupakan awal dari sebuah bulan yang baru, yaitu bulan Juni, salah satu bulan favoritku. Tanggal 1 Juni identik dengan Hari Pancasila dan ulang tahun salah satu temanku (ah, yang kedua gak begitu penting :D). Tapi, khusus di tahun 2009 ini, 1 Juni identik dengan kekalahan (seperti yang sudah disebutkan dalam judulnya).
Sekarang aku kelas 3 SMP. Mendekati bulan Juni-Juli, berarti makin dekat dengan kelulusanku dari SMP (amiin, amiin banget. semoga lulus). Dari SMP, lanjut ke SMA. Nah, tentunya aku mau sekolah yang lumayan. Jadi aku milih untuk tes di MAN Insan Cendekia.
Tahap pertama, seleksi berkas, aku lulus. Alhamdulillah, bisa lewat tahap itu. Kalo udah lewat, berarti tinggal tesnya.
Sayangnya, waktu tes, (jujur aja) aku gak nyiapin betul-betul. Bisa dibilang, semangat tempurnya udah luntur pasca semua ujian di sekolah. Jadi malah main terus, bukannya belajar. Sekalinya belajar, dikit banget. Terutama Bahasa Arab, gak ngerti aku.
Jadi pas tesnya, bisa dibilang berjalan dengan hambatan. Paling memalukan pas Tes Bakat Skolastiknya (bisa dibilang, semacam psikotes gitu). Sementara temen-temenku (dari sekolahku ada 8 orang yang ikut daftar ke IC) semuanya diisi walaupun ada yang kurang tau jawabannya, aku malah dikosongin. Padahal udah tau asas lembar jawaban komputer, "Jangan dikosongin satupun, isi aja walaupun gak tau". Duh, memalukan.
Hasil akhirnya, aku gak masuk. Sayangnya, dari sekolahku juga gak ada yang masuk. Hal ini sangat disayangkan sebenarnya.
Tapi biarkanlah. Siapa tahu ada hikmah tersembunyi di balik ke-tidakmasuk-an kita ke IC, dan pasti ada hikmah tersembunyi.
0 comments:
Post a Comment